Sabtu, 11 Agustus 2018

Yuk...Kita Beralih Konsumsi Nasi Dingin

Assalamu'alaikum Sobat Pondok Alam

Akhir akhir ini terjadi lonjakan permintaan akan beras merah organik dan beras hitam, alhamdulillah sih itu menunjukkan sudah banyak yang menerapkan pola hidup sehat. Tapi dibalik itu semua ada tanda tanya besar yang perlu dicari permasalahannya dan jawabannya mungkin. Kami terkadang suka menanyakan kepada konsumen kami tentang produk produk yang dijual oleh Pondok Alam, selain untuk meningkatkan kualitas produk kualitas pelayanan dan tentu juga supaya kami lebih dekat dengan konsumen kami.

                               http://www.pondokalam.com/image-upload/nasi-hitam-murni.jpg

Dari hasil informasi yang kami peroleh ternyata lonjakan pesanan beras merah dan beras hitam adalah terkait dengan penyakit diabetes. Memang sih penyakit diabetes bisa timbul karena faktor keturunan, namun tidak menutup kemungkinan juga berasal dari pola makan kita. Rata rata yang terkena diabetes mengkonsumsi nasi dalam kondisi panas dan ada juga yang hangat. Dan diabetes karena pola makan dengan mengkonsumsi nasi hangat tidak serta merta langsung kena diabetes, tapi pola itu ternyata sudah terjadi berulang kali selama tahunan. Akhirnya kami mencoba mencari tahu tentang pola makan nasi panas atau hangat. Berhubung basic kami bukan dari tenaga ahli bidang kesehatan atau pun peneliti, maka kami hanya berdasarkan dari informasi di internet yang insya'allah dari sumber yang bisa dipercaya.

NASI PANAS / HANGAT

Nasi panas atau hangat memang enak di konsumsi karena selain di perut terasa hangat, ternyata juga lebih mudah dicerna. Air yang bersatu dengan beras saat dimasak dapat meningkatkan Indeks Glikemik menjadi sangat tinggi. Apa itu Indeks Glikemik (IG), Indeks Glikemik (IG) adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan (red. wikipedia). karena nasi panas/hangat memiliki glukosa tinggi maka memiliki struktur kimia yang longgar sehingga mudah diubah menjadi gula oleh saluran pencernaan untuk diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh. Mudahnya karbohidrat diurai menjadi gula darah, akhirnya terjadi lah penumpukan gula darah dalam tubuh. Namun begitu tubuh memiliki pankreas yang langsung menghasilkan hormon insulin untuk mengubah gula yg berlebih menjadi lemak. Namun karena kadar gula darah melebihi kemampuan insulin alias gula darah lebih banyak dari insulin maka terjadilah diabetes.

Jadi meskipun konsumsi nasi merah atau pun nasi hitam (yang notabene memiliki serat tinggi yg susah diurai menjadi gula)dalam kondisi panas / hangat ya tetep saja gula darah dalam tubuh meningkat.

NASI DINGIN

Nasi dingin merupakan kebalikan dari nasi panas/hangat namun secara kualitas gizi lebih bagus dari nasi panas. Nasi dingin merupakan nasi panas / hangat dari magic com atau rice cooker atau alat penanak nasi tradisional yang dibiarkan dingin sesuai suhu ruang atau suhu normal untuk kemudian di makan. Nasi ini memiliki ikatan molekul glukosa yang rapat sehingga sulit dicerna sehingga produksi insulin bisa terkontrol dan kerja pankreas untuk menghasilkan insulin jadi tidak ngos-ngosan alias tidak dipacu/dipaksa. Karena membutuhkan waktu untuk dicerna glukosanya maka IG nya lebih rendah dari nasi panas / hangat. Dan karena dicerna oleh tubuh butuh waktu sehingga tidak menaikkan kadar gula darah dengan cepat.

Nah sekarang tahu kan kenapa beralih ke nasi dingin. Mungkin barangkali ada sobat Pondok Alam atau siapa pun yang membaca artikel ini, bisa share berdasarkan penelitian yg lebih akurat.

Artikel ini kami sajikan dengan bahasa yang mudah kami mengerti.
Bagi yang membutuhkan produk produk alami, bisa langsung belanja juga di PondokAlam.com


Catatan Pondok
sumber:
https://doktersehat.com/




https://hellosehat.com/