Sabtu, 29 Mei 2010

Peluang Usaha Pembuatan Kerupuk Ampas Tahu

Ampas tahu merupakan hasil sampingan yang diperoleh dari proses pembuatan tahu kedelai. Ampas ini biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak dan sebagian lainnya digunakan oleh beberapa masyarakat perdesaan untuk diolah menjadi bahan pembuat tempe gembus.
Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang tinggi yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi bahan makanan yang beragam variasinya. Sebagai gagasan yang “beda”, maka ampas tahu dapat dimanfaatkan menjadi kerupuk yang bernilai tambah lebih tinggi.
Ide yang sangat bagus ketika kita merintis usaha dengan mengolah bahan yang tidak bermanfaat bisa menghasilkan produk baru yang belum umum (jarang) di jumpai oleh masyarakat. Pemanfaatan limbah tahu ini tentunya diharapkan biaya produksi yang dikeluarkan dalam usaha pembuatan kerupuk bisa di minimalisir.
Oleh karena itu, pemanfaatan limbah tahu ini merupakan suatu gagasan peluang usaha yang cemerlang untuk merintis sebuah industri kecil (UKM) dengan biaya murah bagi masyarakat. Karena, bahan baku yang digunakan untuk pembuatan kerupuk ini adalah ampas tahu yang harganya sangat murah, mudah di dapat dan dapat diperoleh tanpa mengenal musim.
Pembuatan kerupuk ampas tahu mudah dilakukan. Dalam pembuatan kerupuk ampas tahu, bahan pencampur yang digunakan adalah tepung tapioka sebagai pengikat ampas dan bumbu yang di gunakan adalah soda kue, pemutih makanan, garam, penyedap kaldu, monosodium glutamat, bawang putih dan ketumbar.
Untuk lebih lengkapnya berikut ini disampaikan resep pengolahannya:
Alat:
  • Baskom
  • Pengukus
  • Pengaduk
  • Kompor
  • Penggorengan
  • loyang
  • tampah
Bahan :
Bahan A
  • 1500 gr ampas tahu yang sudah dipress
  • 20 gr soda kue
  • 15 gr garam
  • 2 bks penyedap kaldu
  • 5 gr monosodium glutamat
  • 25 gr bawang putih (dihaluskan)
  • 2 sdt ketumbar(dihaluskan)
Bahan B
  • 600 gr tepung tapioka
Cara Membuat :
  • Campurkan Ampas tahu.
  • Tambahkan bahan A yang lain.
  • Tambahkan bahan B, campur dan diuleni.
  • Cetak dan padatkan pada loyang.
  • Lepaskan dari loyang, kukus sampai masak (1 – 2 jam).
  • Angin-anginkan sampai keras 3-5 hari dan iris tipis-tipis kemudian dikeringkan.
  • Goreng dalam minyak panas.
Kerupuk Tahu Siap Konsumsi

bagi yang tidak mau repot membuat sendiri, kami telah membuatkan kerupuk tahu yang kami kemas per kilogram. harga yang kami tawarkan untuk kerupuk tahu adalah sebagai berikut:
  • pembelian 1kg - 19kg = Rp 14.000/kg
  • pembelian 20kg - up = Rp 12.000/kg
harga tersebut belum termasuk ongkos kirim. Untuk bea kirim,kami menggunakan JNE & POS tapi apabila konsumen menghendaki
lain tidak apa-apa. Tentu saja kami akan memakai jasa kurir yang CEPAT, AMAN, MURAH. Apabila ada uang kembalian / dana yg ditransfer berlebih maka akan kami kirimkan kembali bersamaan dengan pengiriman invoice-nya.

catatan:
*besarnya bea kirim silakan cek di PT POS
http://www.posindonesia.co.id/tarif_pp.php
*besarnya bea kirim silakan cek di JNE http://www.jne.co.id/

keterangan lebih lanjut silakan hubungi:
Bpk Dwias
d/a Ledokwareng Rt04 Rw35 Sardonoharjo-Ngaglik-Sleman
Yogyakarta 55581
No Telp: 08172853440

Rabu, 26 Mei 2010

Bagaimana bikin listrik di rumah pakai solar panel

http://www.flickr.com/photos/chandramarsono/2283251419/

Menggunakan listrik dari tenaga surya di rumah? Wah menarik juga, tapi bukankah itu solusi yang mahal? Kan, PLN sudah menyediakan listrik yang lumayan murah. Lalu apa untungnya buat saya kalau menggunakan listrik ‘buatan sendiri'?

Semua tergantung dari kebutuhan yakni digunakan untuk apa PLTS ( pembangkit listrik tenaga surya ) yang kita pasang. Jika untuk mengcover seluruh peralatan rumah tangga pada umumnya saat ini, memang masih dapat dibilang kurang terjangkau dan sesuai.

Saat ini untuk menggunakan PLTS, perlu dibuatkan skala prioritas terlebih dulu. Dan berikut beberapa pertanyaan mendasarnya.

  1. Dimanakah saya tinggal ? Jika tidak ada atau akses PLNnya kurang baik (listrik PLN sering mati), PLTS bisa menjadi salah satu solusi sebagai sumber energi.

  2. Nah, bagaimana jika akses PLNnya sudah baik? Tentunya, untuk biaya jangka pendek, penggunaan PLN masih lebih murah sehingga jika kalkulasi biaya sebagai tujuan untuk mendapatkan yang lebih "murah", nampaknya PLTS masih belum dapat menjadi solusi karena PLTS masih bersifat investasi dimana membeli listrik beberapa tahun ke depan untuk dikonsumsi saat ini.

Apa keuntungan menggunakan listrik dengan solar panel?

  • Mengurangi biaya listrik jangka panjang (inget loh, kita kan pakai listrik seumur hidup!)
  • Mengurangi ketergantungan pada listrik dari batubara (horeee...emisi karbon saya turun!)
  • Menghindari dampak pemadaman saat harus mengejar deadline, sementara komputer tidak bisa dinyalakan :-)
  • Sedikit pamer ke teman-teman kita bahwa kita sudah bergabung dengan komunitas pengguna solar panel sedunia! (huhuuuyy..! Cool)
  • Turut mengurangi pemanasan global karena sistem solarpanel menghasilkan energi yang ramah lingkungan yang tidak menyebabkan polusi.

Hmmm... tapi kenapa pakai solar panel sih?

Mayoritas listrik yang digunakan di Indonesia berasal dari pembangkit listrik dengan bahan baku batubara. Masalahnya, dari proses ini dikeluarkan banyak emisi karbon yang merupakan sumber terbesar penyebab terjadinya pemanasan global (global warming).

Sementara, permintaan kita untuk listrik makin hari makin besar. Coba lihat berapa alat di rumah kita yang tidak bisa berjalan tanpa listrik, dari DVD hingga kulkas. Belum lagi penggunaan listrik yang boros. Akibatnya, pembangkit listrik kita tidak mampu lagi untuk memberikan listrik sebesar permintaannya. Makanya pemadaman makin sering terjadi.

Di sisi lain, kita kan tinggal di negara yang kaya akan cahaya matahari yang dibuktikan secara geografis letak Indonesia di Garis Khatulistiwa sekaligus sebagai Negara Tropis. Kenapa gak kita maksimalkan saja penggunaan cahaya matahari yang diberikan gratis oleh Tuhan?

Sistem solar panel

OK, saya berminat dengan solar panel... lalu, bagaimana dengan biaya pemasangannya?

1
Kita mulai dengan perhitungan dulu. Berapakah kebutuhan jumlah total beban di rumah yang akan menggunakan tenaga dari solar panel? Dari tagihan listrik, bisa dilihat tingkat konsumsinya dalam bentuk kWh (kilowatt per jam) setiap bulan misalnya. Nah dari situ kita bisa identifikasikan berapa kWh yang dibutuhkan tiap hari, misalnya 200 watt.





2
Pertanyaan selanjutnya adalah : Berapa lama beban yang totalnya 200 watt ini akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel ? Boleh kita ambil misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x 200 kWh = 2.400 watt.





3
Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel dinyalakan pada siang hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya, karena listrik yang disupply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar matahari masih turut memberikan supply.

Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul 18.00 s/d 06.00 (12 jam).





4
Nah, sekarang kita hitung berapa besar dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk mensupply beban sejumlah total 2.400 watt:

Jumlah total 2.400 watt perlu ditambahkan sekitar 20% yang adalah listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai pengubah arus DC (searah) menjadi AC (bolak - balik) (karena pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC), dan controller (sebagai pengatur arus) yakni menutup arus ke baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus dari baterai jika baterai sudah hampir kosong.

Sehingga jika ditambahkan 20%, maka total daya yang dibutuhkan adalah 2.400 x (2.400 x 20%) = 2.880 watt.





5
Dari 2.880 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang dimiliki baterai) maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. Maka, jika kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 4 baterai (65 x 12 x 4 = 3.120 watt).





6
Dengan mendapatkan 3.120 watt ini, kita akan mendapatkan jumlah panel yang kita butuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan ukuran panel yang 100 wp (watt peak), maka dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100wp x 5 (jam) = 500 watt.

Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah sejumlah 3.120 watt / 500 watt = 7 panel (baiknya kita lebihkan).





7
Nah, kita sekarang sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul 18.00 s/d 06.00 yakni : 7 PANEL SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH BATERAI 65Ah 12 V.











Perihal harga, saat ini sistem ini (sudah berikut seluruh perangkatnya) adalah berkisar US$ 9 -10 per wattnya. Jadi jika menggunakan 7 panel yang 100 wp (sehingga totalnya = 7 x 100 wp), maka estimasi biaya kurang lebih 700 watt x US$ 10 = US$ 7,000.

Terima kasih atas bantuan PT Dynton untuk rangkum tips ini. Saat ini, PT. Dynton Persada Global sedang dalam masa promosi s/d Mei 2009 dimana pemasangan untuk sistem solar panel adalah GRATIS untuk daerah Jabodetabek.

Perusahan yang bisa memasang/menjual solar panel di Indonesia

PT Dynton Persada Global
PT Contained Energy
PT RDA Nusantara
PT Sundaya

Selasa, 25 Mei 2010

Beras Hitam Yang Bermanfaat


Beras Hitam, kadar flavonoid dalam pigmennya berlipat lima kali lipat dibandingkan beras biasa. Diabetes, darah tinggi, kanker, anemia, dan asam urat pun dapat ditanggulangi beras ini.

Dalam sejarah, mengkonsumsi beras hitam adalah tabu bagi rakyat biasa. Keberadaannya hanya di piring bangsawan kerajaan atau sebagai pelengkap ritual adat. Bukan hanya di nusantara hal tersebut berlaku, Kekaisaran China juga memberlakukan ketentuan serupa.
Usut punya usut, beras hitam ternyata istimewa, dapat mengatasi dan mencegah banyak keluhan. Hasil analisis Laboratorium Pangan dan Gizi Pusat Antar Universitas (PAU) UGM menunjukkan, kadar protein beras hitam 7,88 %. Lebih tinggi ketimbang beras putih sebesar 6,8 %. Namun, kandungan karbohidratnya hanya 74,81%, sedikit lebih kecil dibandingkan beras putih yang 78,9%
Beras merah punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Demikian pula dengan beras hitam yang diketahui dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Beras hitam hanya dapat dijumpai di Asia, dan tidak mengalami proses penggilingan berkali-kali seperti yang dilakukan pada beras putih biasa.

Penelitian di Cina, beras hitam memiliki kadar vitamin, mikroelemen, dan asam amino yang lebih tinggi dari semua beras yang biasanya kita jumpai.

Warna hitamnya menunjukkan beras ini memiliki pigmen yang tinggi. Pigmen ini mengandung aleuron dan endospermia yang dapat menghasilkan antosianin yang bermanfaat sebagai zat antikarsinogenik, meningkatkan kadar trombosit dan memiliki antioksidan yang tinggi.

Pigmen ini juga kaya akan zat flavonoid yang dapat mencegah pengerasan pembuluh nadi. Kadar zat flavonoid yang terkandung di dalam beras hitam lima kali lebih tinggi dibandingkan zat flavonoid yang terdapat dalam beras putih biasa.

Beras hitam berserat tinggi. Anda yang mengkonsumsi nasi hitam akan merasa kenyang lebih lama.

Beras ini memiliki beragam manfaat, diantaranya:

* Meningkatkan ketahanan tubuh.
* Memperbaiki kerusakan sel hati dalam kasus penyakit hepatitis dan sirosis (pengerasan hati).
* Mencegah penyakit yang mengganggu fungsi ginjal.
* Mencegah kanker dan tumor.
* Antiaging alami.
* Sebagai antioksidan.
* Membersihkan kolesterol dalam darah.
* Mencegah anemia.
* Mencegah demam berdarah yang dapat mengakibatkan turunnya trombosit dalam darah.

Cempo Ireng
Membudidayakan beras hitam memang tidak sepopuler beras putih. Namun Kelompok Kerja Komunitas Petani Rakyat Adil Makmur Merdeka Sejahtera (RAMES) Kabupaten Sleman, Yogyakarta, sudah melakukannya sejak lima tahun silam. Luasnya tak tanggung- tanggung, 15 ha meliputi Kabupaten Temanggung (Jateng) dan Sleman (DIY). Varietas padi hitam yang ditanam bernama Cempo Ireng.
Ketua Pokja Rames, Drs. Danarto, SH, menyatakan, varietas Cempo Ireng dapat menghasilkan 3 ton gabah kering giling per hektar dengan rendemen 55%. “Meski waktunya agak lama, tapi harga jualnya tinggi,” terangnya. Ia mengaku permintaan beras ini terus berdatangan.
Di tempat terpisah Jamasto, Ketua Kelompok Tani Sarana Makmur Sleman, yang juga mengusahakan Cempo Ireng mengungkap, budidaya varietas ini dilakukan semi organik. Pupuk kimia diberi setengah dari dosis tanaman padi umumnya. “Semangat membudidayakan Cempo Ireng adalah melestarikan dan mengembangkan padi lokal, menghasilkan pangan sehat, sekaligus memperbaiki kesuburan tanah,” katanya. Selain varietas cempo ireng ternyata masih ada varietas yang lain yang jumlahnya ada 9 varietas. Beberapa diantaranya adalah varietas cempo ireng, varietas toraja, & varietas bhasmati.
Produk Siap Konsumsi
Untuk memenuhi kebutuhan beras hitam tersebut maka kami telah berhasil memanen beras hitam jenis / varietas cempo ireng & toraja. Kami menyediakan beras hitam varietas cempo ireng dan varietas toraja dalam partai besar & partai kecil. Harga beras hitam perkilogram adalah 
- Varietas Cempo Ireng = Rp 20.000/kg (belum termasuk bea kirim)
- Varietas Jowo Melik = Rp 20.000/kg (belum termasuk bea kirim)

tuk pembelian 100kg lebih maka harga = Rp 18000 (belum termasuk bea kirim).

Untuk pemesanan silakan hubungi:
Bpk Dwias Anandita
d/a Dusun Pondok 1 Rt 05 Rw 31, Widodomartani, Ngemplak - Sleman
Yogyakarta 55584
telp : 0817-2853-440
: 0819-3170-1596
pin BB : 74ca1dbf
e-mail : kusaambar@yahoo.com
no. NPWP : 69.524.798.1-542.000

Pohon Aren

Aren merupakan tumbuhan berbiji tertutup dimana biji buahnya terbungkus daging buah. Pohon aren banyak terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia. Tanaman ini hampir mirip dengan pohon kelapa. Perbedaannya, jika pohon kelapa batang pohonnya bersih, maka batang pohon aren sangat kotor karena batangnya terbalut ijuk yang warnanya hitam dan sangat kuat sehingga pelepah daun yang sudah tuapun sulit diambil dari batangnya. Semua bagian pohon aren dapat diambil manfaatnya, mulai dari akar (untuk obat tradisional), batang (untuk berbagai macam peralatan dan bangunan), daun muda/janur untuk pembungkus kertas rokok. Hasil produksinya juga dapat dimanfaatkan, misalnya buah aren muda untuk pembuatan kolang-kaling, air nira untuk bahan pembuatan gula merah/cuka dan pati/tepung dalam batang untuk bahan pembuatan berbagai macam makanan.
Untuk dapat diambil patinya (tepungnya), pohon aren harus sudah berumur sekitar 20 tahun. Sampai saat inipun ternyata tepung dari batang pohon aren belum ada penggantinya (tepung substitusinya), sebab tepung aren memiliki keunggulan yang khas.
Cara Membuat Tepung Aren
Pembuatan tepung aren dilakukan melalui terlebih dahulu menebang batang pohon aren kemudian dipotong-potong sepanjang 1,25 - 2 meter. Potongan batang aren kemudian dipecah membujur menjadi empat bagian yang sama besarnya sehingga nampak bagian dalamnya dimana terdapat empelur yang mengandung sel-sel parenchym penyimpan tepung. Kemudian empelur dipisahkan dari kulit dalamnya, kemudian dipotong-potong menjadi 6-8 bagian, lalu digiling dengan menggunakan mesin parut. Hasil parutan berupa serbuk yang keluar dari mesin dikumpulkan kemudian diayak untuk memisahkan serbuk-serbuk dari serat-seratnya yang kasar. Proses selanjutnya adalah mengambil tepung dari serbuk-serbuk halus.
Saat ini telah tercatat ada empat jenis pohon yang termasuk kelompok aren yaitu : Arenge pinata (Wurmb) Merr, Arenge undulatitolia Bree, Arenge westerhoutii Grift dan Arenge ambcang Becc. Diantaranya keempat jenis tersebut yang sudah dikenal manfaatnya adalah arenge piƱata, yang dikenal sehari-hari dengan nama aren atau enau.
Bentuk Pohon, Bunga dan Buah
Aren termasuk suku Aracaceae (pinang-pinangan). BAtangnya tidak berduri, tidak bercabang, tinggi dapat mencapai 25 meter dan diameter pohon dapat mencapai 65 cm. Tanaman ini hampir mirip dengan pohon kelapa. Perbedaannya,, jika pohon kelapa batang pohonnya bersih (pelepah daun yang tua mudah lepas), maka batang pohon aren ini sangat kotor karena batangnya terbalut oleh ijuk sehingga pelepah daun yang sudah tua sulit diambil atau lepas dari batangnya. Oleh karena itulah, batang pohon aren sering ditumbuhi oleh banyak tanaman jenis paku-pakuan.
Tangkai daun aren panjangnya dapat mencapai 1,5 meter, helaian daun panjangnya dapat mencapai 1.45 meter, lebar 7 cm dan bagian bawah daun ada lapisan lilin.
Aren (Arrenge pinnata) mempunyai banyak nama daerah seperti : bakjuk/bakjok (Aceh), pola/paula (Karo), bagot (Toba), agaton/bargat (Mandailing), anau/neluluk/nanggong (Jawa), aren/kawung (Sunda), hanau (dayak,Kalimantan), Onau (Toraja, Sulawesi), mana/nawa-nawa (Ambon, Maluku).

Produk Siap Konsumsi

Untuk memenuhi kebutuhan tepung aren tersebut maka kami telah berhasil memproduksi tepung aren . Kami menyediakan tepung aren dalam partai besar & partai kecil. Harga tepung aren perkilogram adalah Rp 16.000,00 untuk pembelian 1 - 19 kg, sedangkan pembelian 20 - up harganya Rp 14.000,00 per kilogram. Harga tersebut belum termasuk ongkos kirim.untuk pemesanan silakan hubungi:

Bpk Dwias Anandita

d/a Ledokwareng Rt04 Rw35 Sardonoharjo - Ngaglik - Sleman

Yogyakarta 55581

telp : 0817-2853-440

e-mail : kusaambar@yahoo.com

no. NPWP : 69.524.798.1-542.000


Senin, 24 Mei 2010

Tepung Garut, Alternatif Pengganti Tepung Terigu


disarikan dari: H. UNUS SURIAWIRIA
ADA sejenis tanaman yang dianggap ”semiliar” karena pada umumnya hanya menjadi tanaman sambilan di pinggiran kebun, pingggiran pekarangan rumah atau di bawah naungan pohon besar seperti kelapa, sengon dan bahkan jengkol dan petai, serta sebelumnya belum ada kebun khusus. Walau begitu, umbi tanaman ini setiap saat selalu tersedia di pasar, bukan untuk dijadikan makanan-nyamian seperti halnya singkong, talas maupun ubi-jalar, tetapi umumnya akan menjadi pengisi syarat tujuh macam umbi-umbian pada saat selamatan tujuh-bulanan. Juga secara terbatas, kadang-kadang tersedia dalam bentuk tepung untuk pembuatan bubur ataupun kue-kue.
Inilah jenis makanan yang saat Indonesia dilanda krisis moneter dan ekonomi berkepanjangan sampai sekarang, mulai dimunculkan ke permukaan oleh para pejabat terkait, mulai dari Menteri Pangan dan Hortikultura, Menteri Pertanian, dan bahkan Menteri Perindag. Karena, tepung umbi tanaman ini akan dijadikan sebagai pengganti tepung terigu.
Secara umum, masyarakat Jawa Barat (suku Sunda) menyebutnya patat sagu, kemudian irut, arut, garut, jelarut, dsb. Sedangkan orang Amerika, asal tanaman ini menyebutnya arrow-root. Karena menurut sejarahnya, asal tanaman ini dari kawasan Amerika-tropis, kemudian menyebar ke India, Srilangka, Filipina, dan Indonesia, sekarang dikebunkan secara luas di Filipina dan India.
Garut, irut, arus atau jelarut, besar kemungkinan berasal dari kata arrowroot karena umbi atau rimpang tanaman ini seperti anak panah, lancip, adalah maranta arundinacea, merupakan tanaman perdu dengan tinggi antara 40-60 cm, tumbuh baik pada lahan dengan ketinggian mulai dari 0 sampai 900 meter dpl serta yang paling baik pada ketinggian antara 60-90 m, dengan keadaan tanah lembab dan lingkungan terlindung di bawah pohon tinggi, misalnya kelapa, sengon bahkan jengkol, dan petai.
Sejak lama masyarakat mengenal garut sebagai tanaman penghasil atau rimpang yang dapat dijadikan panganan seperti halnya singkong, ubi jalar. Kemudian ada yang dijadikan tepung untuk membuat bubur, kue-kue, bahkan candil ataupun goyobod.
Bahkan, saat bedak tradisi yang terbuat dari ramuan beberapa umbi ataupun rimpang, misalnya bedak Saripohaci yang sangat populer di kawasan Priangan masih menjadi ”primadona” kosmetika tradisi, bahan baku tepungnya harus terbuat dari tepung garut.
Di kawasan Amerika sendiri, asal tanaman garut, orang Indian selalu menggunakan perasan akarnya sebagai obat luka, obat karena tusukan anak panah, dan bahkan obat luka karena gigitan serangga dan ular. Sedangkan di Filipina dan India, hancuran akar garut kemudian dijadikan bahan baku untuk pembuatan minuman beralkohol, seperti layaknya tuah dan brem di Indonesia atau sake di Jepang.
Di Indonesia sendiri khususnya di sepanjang kawasan Pulau Jawa, umbi garut banyak digunakan untuk makanan nyamian bersama bajigur atau bandrek (minuman tradisi masyarakat Sunda) atau dibuat keripik. Bahkan, sekarang keripik asal umbi garut mulai menjadi komoditas andalam perajin makanan ringan sekitar Garut, Tasik, dan Ciamis.

Mulai dikembangkan
Akibat krismon dan semakin terpuruknya perekonomian Indonesia, ternyata membawa hikmah terhadap banyak komodias Indonesia yang sebelumnya banyak disepelekan dan bahkan tidak pernah dilirik. Salah satunya umbi tanaman garut. Sejak lama tim ahli di lingkungan Balitbang Pertanian berupaya meningkatkan peran aktif umbi dan terutama tepung garut karena dari hasil penelitian dan pengembangan sejak lama, sudah positif memiliki potensi yang menguntungkan.
Seperti misalnya tepung umbi garut. Dari banyak uji coba pemanfaatan secara luas, pada akhirnya sampai kepada kesimpulan bahwa bentuk, sifat, dan karakteristik tepung tersebut tidak jauh berbeda dengan tepung terigu. Dengan demikian, jangan heran kalau masyarakat Jawa Barat misalnya, khususnya yang bertempat tinggal sekitar Ciamis, Tasik, Garut, Sumedang bahkan Cianjur Bogor, mengenal umbi garut sebagai bahab baku pembuatan tepung yang umum dijual di pasar. Sehingga, sebelum terigu memasuki pasar tradisi secara luas, terlebih dahulu masyarakat mengenal tepung garut sebagai tepung untuk membuat kue-kue, lapis, serta sederet makanan lainnya.
Sekarang pada saat harga terigu melambung tinggi karena subsidi untuk pembelian impor biji gandum sebagai bahan baku tepung terigu mulai dibatasi dan akan dihapus mulai Oktober 1998, kehadiran tepung garut mulai dimunculkan lagi dengan predikat terhormat sebagai pengganti tepung terigu.
Pemerintah Indonesia walau dengan berat sekali harus menarik semua subsidi terhadap impor biji gan dum yang akibatnya harga banyak makanan hasil olahan tepung terigu akan naik seperti halnya mi instan, kue, dan roti, tetapi kalau dilihat jumlah subsidi per tahun sekira Rp 3,4 triliun dari seluruh jumlah devisa impor sekira Rp 8,1 triliun maka keputusan tersebut dinilai sangat tepat untuk masa kini. Karena kalau saja uang subsidi terhadap impor biji gandum kemudian dialihkan menjadi subsidi terhadap beras misalnya, manfaatnya akan lebih banyak, lebih luas terhadap masyarakat yang mayoritas ”pengguna” nasi.
Bahwa kemudian harga mi instan ataupun hasil olahan terigu lainnya akan menjadi mahal, keputusannya diserahkan kepada masyarakat terbatas yang sudah telanjur menyenangi produk olahan tepung terigu tersebut. Oleh karenanya, tidak heran kalau keputusan pemerintah untuk menghentikan semua subsidi terhadap impor biji gandum, disambut oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai keputusan yang penuh kebijakan mengingat uang sebesar Rp 3,4 triliun bukan sedikit.

Budi daya sederhana
Perluasan tanaman gaut yang akan dilaksanakan oleh pemerintah, meliputi areal yang luas, terutama untuk kawasan Jawa Barat (di Banjar, Ciamis, dan Tasik), kemudian Jawa Tengah (di Ajibarang, Purwokerto, Banyumas, dsb.) serta untuk kawasan Jawa Timur (di Malang, Blitar, Sampang sampai Pemalang) yang akan dimulai bulan Oktober 1998 seluas 18.000 ha.
Kendala utama di dalam budi daya tanaman garut ini adalah masalah bibit yang pada umumnya berasal dari tunas umbi rimpang, serta untuk 1 ha diperlukan sekira 1,5 ton.
Sampai saat ini, tanaman garut ditanamkan sebagai tanaman tumpangsari (berada bersama dengan tanaman lain) atau sebagai tanaman semiliar di batas tanah-tanah miring, sudut pekarangan rumah, dsb., tetapi belum menjadi tanaman budi daya seperti layaknya singkong, ubi-jalar, talas, dsb.
Menurut Samsudin, petani tanaman garut di Malang yang juga Dirut PT Uaurduri Mitrasarana yang sudah membudidayakan tanaman garut seluas 150 ha, produksi per ha antara 12,5-30 ton, atau rata-rata 20 ton. Sehingga, dari produksi yang akan dicapai, diharapkan akan terkumpul sekira 3.000 ton umbi garut yang cukup untuk menjadi bibit pada lahan budi daya seluas 2.000 ha, walau baru memenuhi luas lahan 1/9-nya dari program pemerintah seluas 18.000 ha.
Dari hasil uji coba pembuatan tepung garut secara sederhana di beberapa daerah sekitar Priangan Timur (Garut, Ciamis, dan Tasik), urutan pembuatan tepung tersebut sesuai bagian terlampir ada (1) umbi hasil panen dipilih yang sehat dan utuh kemudian dibersihkan, (2) umbi terpilih kemudian dirajang/dikecilkan untuk mempermudah penggilingan, (3) Penggilingan dengan menggunakan ”batu giling” seperti halnya untuk menggiling rendaman kedelai bahan baku pembuatan tahu, (4) hasil penggilingan ditambah air hingga membentuk ”bubur” umbi garut, kemudian diperas dan disaring hingga menghasilkan larutan yang berisi ”tepung” dan ampas, (5) larutan hasil saringan kemudian diendapkan, hasil endapan dikeringkan hingga akhirnya menghasilkan tepung garut.
Dengan cara ini karena hasil tepungyang didapatkan antara 15-22%, sedangkan kalau melalui pemarutan antara 10-15% saja. Ampas umbi garut ternyata sangat baik sebagai campuran pembuatan pakan ternak, khususnya untuk sapi, kambing ataupun sejenisnya. Tepung umbi garut akan menjadi pengganti tepung terigu yang memiliki potensi tinggi, telah dibuktikan oleh perdagangan tepung tersebut yang dihasilkan oleh Filipina. Yaitu seperti yang dilakukan oleh para petani di Filipina, sebagai pemasok tepung umbi garut terbesar dunia maka 95% dari perdagangan tepung tersebut berasal dari negara ini dengan harga jual rata-rata sekira 200 dolar AS/ton atau hampir sama dengan harga tepung terigu.
Dengan demikian, sangat beralasan kalau Indonesia dengan lahan lingkungan dan iklim yang menunjang disertai sejarah lama penggunaan tepung tersebut sebagai bahan baku pembuatan kue dan makanan lainnya, akan dapat menjadi kawaan yang memiliki potensi tinggi seperti juga Filipina minimal untuk keperluan di dalam negeri sendiri.

Produk Siap Konsumsi


Untuk memenuhi kebutuhan tepung garut tersebut maka kami telah berhasil memproduksi tepung garut yang berwarna putih layaknya tepung terigu. Kami menyediakan tepung garut dalam partai besar & partai kecil. Harga tepung garut perkilogram adalah Rp 23.000,00. Harga tersebut belum termasuk ongkos kirim.untuk pemesanan silakan hubungi:
Bpk Dwias Anandita
d/a Ledokwareng Rt04 Rw35 Sardonoharjo - Ngaglik - Sleman
Yogyakarta 55581
telp : 0817-2853-440
e-mail : kusaambar@yahoo.com
no. NPWP : 69.524.798.1-542.000