Sabtu, 12 Mei 2018

Perbedaan Beras hitam Jowo Melik dan Cempo Ireng

Pondok Alam, Sobat Pondok sudah kan mengkonsumsi nasi hitam? Jika belum, cobalah mengkonsumsinya sehingga tahu perbedaan antara nasi hitam dengan ketan hitam. Nasi hitam yang berasal dari beras hitam sejatinya ada banyak jenisnya, kalau tidak salah ada sekitar 9 jenis. Yg saya ketahui antara lain: Bhasmati, toraja, cempo ireng, jowo melik, dll. Hanya 6 itu yang saya tahu dan pernah dilihat perbedaannya.

Untuk beras hitam Bhasmati, memang yang paling enak tapi penanamannya juga yang paling lama dan tanamannya lebih tinggi dari padi biasa dan padi hitam lainnya. Harganya pun yang paling mahal. Dan cari nya pun lumayan susah di Indonesia ini, ya mungkin karena susahnya penanaman sehingga tdk banyak petani yang menanamnya.

Untuk beras hitam Toraja, dia dibawahnya beras hitam bhasmati dan sejajar dengan jowo melik untuk tingkat ke-pulen-annya. Namun untuk tingkat atau kadar kehitamannya, lebih hitam yang jenis jowo melik. Untuk foto beras hitam Jowo Melik bisa dilihat di foto berikut dibawah ini:


Kadar kehitaman dari beras hitam Jowo melik menunjukkan tingginya kandungan antosianin. Antosianin adalah pigmen warna biru kehitaman alami yang mudah terlarut oleh air secara alami dan terdapat pada tanaman (wikipedia.pen). Pada beras hitam jowo melik ini karena tingginya kandungan antosianin dibandingkan dengan beras hitam yang lain, mengakibatkan nasi hitam jenis ini memiliki sedikit sensasi pahit. Untuk penampakannya nasi hitam jenis jowo melik bisa dilihat di foto berikut (foto nasi dengan kuah opor ayam dan daun bayam rebus):


Secara wujud memang lebih mirip dengan ketan hitam yang dijual di abang burjo, namun begitu dimakan jelas terasa bedanya.

Namun sensasi tersebut ternyata lebih mudah diserap tubuh untuk pembentukan antibody tubuh dan mempermudah regenerasi sel tubuh yang rusak. Saya sewaktu mengalami sakit kulit dan meninggalkan bekas luka, dirutinkan mengkonsumsi nasi hitam jenis ini alhamdulillah kulit bekas luka gatal tsb sedikit demi sedikit mengelupas dan berganti dengan kulit baru, dan semula suka sembelit juga lebih lancar meskipun BAB (maaf) berwarna hitam juga karena sesuai dengan yang dimakan.

Nah Untuk yang beras hitam jenis cempo ireng ini mungkin pas untuk yang suka nasi agak pera. Karakteristik nasi hitam jenis cempo ireng ini adalah sedikit pera persis mirip dengan beras merah yang berada di pasaran, kalau beras merah yang ada di Pondok Alam adalah beras merah yang pulen.

Untuk bentuk fisik dari beras hitam cempo ireng jelas berbeda dengan yang jenis Jowo melik. Cempo ireng tidak sehitam jowo melik, ada sedikit semburat warna merahnya pada bulir beras nya. Untuk foto dari beras cempo ireng bisa dilihat pada foto berikut dibawah ini:


Untuk memasaknya supaya tidak pera ada berbagai cara sih, ada yang suka direndam dulu selama beberapa waktu, ada pula yang langsung di rebus sebagaimana masak beras merah dengan ditambahi air sedikit lebih banyak.

kalau menurut saya, lebih baik jangan direndam dulu karena kandungan antosianin yang mudah larut oleh air bisa mengurangi kandungan gizi nasi hitam tersebut.

Supaya lebih optimal gizinya, alangkah baiknya kalau air tajin beras hitam juga dikonsumsi.
Di Pondok Alam hanya menyediakan beras hitam cempo Ireng dan Jowo Melik, yang di tanam oleh bapak sendiri bersama temen temen petani organik yang sudah teruji kejujurannya.


Foto diatas bapak saya lagi menyortir padi putih yang tumbuh diantara padi hitam.




Ayoookkk...beli produk produk organik dari produksi sawah bapak dan petani petani organik pilihan bapak saya, supaya tidak terjadi alih fungsi lahan persawahan menjadi lahan perumahan. [Dwias}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar